Pada Metode Biseksi, kita setiap kali iterasi membagi dua interval yang memuat Akar
Fungsi, sampai lebar interval mencapai suatu bilangan yang bcrada dalam toleransi kita.
Diasumsikan bahwa hanya satu Akar terdapat dalam interval [x0,x1]. Maka berlaku f(x0)*f(xl) <= o. Tanda = berbaku bila xO atau x1 merupakan Akar.
Titik tengah dari interval, yang kita sebut x2, adalah x2 = (xO + x1)/2. Harga Fungsi di
x2 dapat dihitung. Apabila f(x0)*f(x2) <= 0, maka Akar akan berada pada interval [x0,x2]. Tanda = berbaku bila f(x2) = 0, yakni bila x2 temyata merupakan Akar. Dalam hal f(x0)*f(x2) > 0, Akar akan berada dalam interval [x2,x1].
Metode Biseksi menjamin bahwa ia selalu berhasil mcnemukan Akar yang kita cari. la
selalu konvergen. Namun satu kelemahan metode ini, ia bekerja dengan sangat lambat. Ia selalu mencari titik tengah X2 sebagai titik ujung interval berikutnya. Ia tak memandang bahwa sebenarya Akar telah berada dekat sekali dengan X0 ataupun X1 .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar