Tujuan
Masyarakat dapat memahami bahwa betapa pentingnya masalah yang dihadapi dunia ini dalam menghadapi pemanasan bumi (Global Warming). Yang kemudian kita dapat mencari solusi untuk mengurangi efek dari pemanasan bumi ini. Sehingga, dampak dari pemanasan global ini tidak berimbas ke anak cucu kita.
Pendahuluan
Dalam beberapa tahun belakangan ini bencana alam sering terjadi dimana-mana. Dari bencana yang kecil sampai dengan bencana besar yang melanda bumi ini. bencana ini tidak hanya terjadi di dalam negeri tetapi juga di luar negeri.
Bumi seakan-akan marah kepada makhluk yang ada di muka bumi ini. bumi marah karena, kerusakan alam dimana-mana. Mulai dari penebangan liar sampai kerusakan ekosistem. Maka, dari itu suhu di berbagai daerah mengalami perubahan yang cukup drastis.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20, kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca di masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan global dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas panas dari lautan.
Pembahasan
Pemanasan global / Global warming adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut dan daratan Bumi.Temperatur rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.18 °C selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca.
Meningkatnya temperatur global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya muka air laut, meningkatnya intensitas kejadian cuaca yang ekstrim, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser dan punahnya berbagai jenis hewan. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Penyebab pemanasan global
1. Efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.
2.Efek umpan balik
Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan radiasi infra merah balik ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es.Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.
3.Variasi Matahari
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Dampak pemanasan global
1. Cuaca
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat. Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim.
2. Tinggi muka laut
Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 - 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21. Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
3.Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.
4. Hewan dan tumbuhan
Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.
5. Kesehatan manusia
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasa ditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewan pembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah ke daerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk dunia tinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria; persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat. Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, seperti demam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksi meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangat akan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari.
Solusi Pengendalian pemanasan global
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia selalu meningkat. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapat dilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkan tumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkan tanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca.
1.Menghilangkan karbon
Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbondioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbondioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca. Gas karbondioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan (lihat Enhanced Oil Recovery). Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, di mana karbondioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.
2.Persetujuan internasional
Kerjasama internasional diperlukan untuk mensukseskan pengurangan gas-gas rumah kaca. Di tahun 1992, pada Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 150 negara berikrar untuk menghadapi masalah gas rumah kaca dan setuju untuk menterjemahkan maksud ini dalam suatu perjanjian yang mengikat. Pada tahun 1997 di Jepang, 160 negara merumuskan persetujuan yang lebih kuat yang dikenal dengan Protokol Kyoto.
Perjanjian ini, yang belum diimplementasikan, menyerukan kepada 38 negara-negara industri yang memegang persentase paling besar dalam melepaskan gas-gas rumah kaca untuk memotong emisi mereka ke tingkat 5 persen di bawah emisi tahun 1990. Pengurangan ini harus dapat dicapai paling lambat tahun 2012. Pada mulanya, Amerika Serikat mengajukan diri untuk melakukan pemotongan yang lebih ambisius, menjanjikan pengurangan emisi hingga 7 persen di bawah tingkat 1990; Uni Eropa, yang menginginkan perjanjian yang lebih keras, berkomitmen 8 persen; dan Jepang 6 persen. Sisa 122 negara lainnya, sebagian besar negara berkembang, tidak diminta untuk berkomitmen dalam pengurangan emisi gas.
Sumber: Source:http://ilmupedia.com/akademik/geografi/627-pemanasan-global-termasuk-pola-muka-bumi.html
http://www.google.co.id
Minggu, 10 Oktober 2010
Senin, 27 September 2010
Cross Processing Dalam Foto Digital
Grafika komputer adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer 3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern recognition). Grafika komputer sering dikenal juga dengan istilah visualisasi data.
Citra (image) adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Istilah lain untuk citra adalah suatu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Maksudnya, sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada informasi yang disajikan dalam bentuk teks.
Pencitraan (imaging) kegiatan mengubah informasi dari citra tampak/citra non digital menjadi citra digital. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pencitraan adalah : scanner, kamera digital, kamera sinar-x/sinar infra merah, dll
Salah satu pengolahan citra yaitu pada pencitraan digital.Digital imaging adalah seni membuat gambar digital - foto, teks dicetak, atau karya seni - melalui penggunaan kamera digital atau mesin gambar, atau dengan memeriksa mereka sebagai dokumen. Setiap gambar dikompilasi dari sejumlah piksel , yang kemudian dipetakan ke grid dan disimpan secara berurutan oleh sebuah komputer . Setiap piksel dalam gambar diberi nilai tonal untuk menentukan rona atau warna.
Dalam digital imaging, nilai nada dari setiap pixel direpresentasikan dalam biner kode. Angka biner untuk setiap pixel disebut "bit," yang dibaca oleh komputer untuk menentukan tampilan analog gambar. Jumlah pixel-per-inch (ppi) adalah indikator yang baik resolusi, yang adalah kemampuan untuk membedakan detail spasial dari citra digital.
Ada berbagai pilihan untuk menyimpan gambar digital pada komputer. Beberapa yang umum termasuk GIF, JPEG, TIFF, dan BMP. yang memiliki sedikit-kedalaman 1-8 grayscale bitonal, atau warna. Hal ini terbatas pada palet warna 256. JPEG, memiliki grayscale 8 bit dan skala warna 24-bit. JPEG yang paling sering digunakan pada halaman web.TIFF, atau Tagged Image File Format , umumnya digunakan untuk pencitraan ilmiah. Ini mendukung palet warna 8-bit dan 8 - untuk grayscale 16-bit. TIFF 6.0 dapat menyediakan sampai dengan warna 64-bit, tapi pembaca TIFF kebanyakan hanya mendukung maksimal warna 24-bit.
Banyak penggunaan pengolahan citra digital, yaitu dengan cross processing. Cross processing adalah teknik olah foto yang dilakukan dengan cara mencuci film menggunakan larutan yang seharusnya tidak digunakan untuk film tersebut, misalnya mencuci film berwarna dengan larutan untuk film hitam-putih. Teknik ini menghasilkan citra dengan warna-warna yang pucat dan berbeda dengan warna aslinya. Foto sebelum dan setelah penerapan teknik ini dapat Anda nikmati di atas.
Intinya adalah:
Meningkatkan kontras (bila gambar kurang kontras)
Dengan menyunting kurva warna, naikkan tingkat warna pada kanal merah dan hijau pada area terang dan turunkan pada area bayangan, dan lakukan sebaliknya pada kanal biru. Berikut adalah contoh hasil gambarnya.
Untuk mau lebih jelasnya bagaimana cara pengolahan gambar dengan menggunakan cross processing dapat dilihat di video berikut:
Citra (image) adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Istilah lain untuk citra adalah suatu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Citra mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki oleh data teks, yaitu citra kaya dengan informasi. Maksudnya, sebuah gambar dapat memberikan informasi yang lebih banyak daripada informasi yang disajikan dalam bentuk teks.
Pencitraan (imaging) kegiatan mengubah informasi dari citra tampak/citra non digital menjadi citra digital. Beberapa alat yang dapat digunakan untuk pencitraan adalah : scanner, kamera digital, kamera sinar-x/sinar infra merah, dll
Salah satu pengolahan citra yaitu pada pencitraan digital.Digital imaging adalah seni membuat gambar digital - foto, teks dicetak, atau karya seni - melalui penggunaan kamera digital atau mesin gambar, atau dengan memeriksa mereka sebagai dokumen. Setiap gambar dikompilasi dari sejumlah piksel , yang kemudian dipetakan ke grid dan disimpan secara berurutan oleh sebuah komputer . Setiap piksel dalam gambar diberi nilai tonal untuk menentukan rona atau warna.
Dalam digital imaging, nilai nada dari setiap pixel direpresentasikan dalam biner kode. Angka biner untuk setiap pixel disebut "bit," yang dibaca oleh komputer untuk menentukan tampilan analog gambar. Jumlah pixel-per-inch (ppi) adalah indikator yang baik resolusi, yang adalah kemampuan untuk membedakan detail spasial dari citra digital.
Ada berbagai pilihan untuk menyimpan gambar digital pada komputer. Beberapa yang umum termasuk GIF, JPEG, TIFF, dan BMP. yang memiliki sedikit-kedalaman 1-8 grayscale bitonal, atau warna. Hal ini terbatas pada palet warna 256. JPEG, memiliki grayscale 8 bit dan skala warna 24-bit. JPEG yang paling sering digunakan pada halaman web.TIFF, atau Tagged Image File Format , umumnya digunakan untuk pencitraan ilmiah. Ini mendukung palet warna 8-bit dan 8 - untuk grayscale 16-bit. TIFF 6.0 dapat menyediakan sampai dengan warna 64-bit, tapi pembaca TIFF kebanyakan hanya mendukung maksimal warna 24-bit.
Banyak penggunaan pengolahan citra digital, yaitu dengan cross processing. Cross processing adalah teknik olah foto yang dilakukan dengan cara mencuci film menggunakan larutan yang seharusnya tidak digunakan untuk film tersebut, misalnya mencuci film berwarna dengan larutan untuk film hitam-putih. Teknik ini menghasilkan citra dengan warna-warna yang pucat dan berbeda dengan warna aslinya. Foto sebelum dan setelah penerapan teknik ini dapat Anda nikmati di atas.
Intinya adalah:
Meningkatkan kontras (bila gambar kurang kontras)
Dengan menyunting kurva warna, naikkan tingkat warna pada kanal merah dan hijau pada area terang dan turunkan pada area bayangan, dan lakukan sebaliknya pada kanal biru. Berikut adalah contoh hasil gambarnya.
Untuk mau lebih jelasnya bagaimana cara pengolahan gambar dengan menggunakan cross processing dapat dilihat di video berikut:
Rabu, 02 Juni 2010
Al-Asma'ul Husna
Kemaha Esaan Allah dalam sifat-sifat-Nya ini mempunyai arti bahwa sifat-sifat Allah penuh kesempurnaan dan keutamaan, tidak ada yang menyamainya. Sifat-sifat Allah itu banyak dan tidak dapat diperkirakan. Namun demikian, dari AI-Qur'an dapat diketahui sembilan puluh sembilan (99) nama sifat Tuhan yang biasanya disebut dengan al-Asma'ul Husna: Sembilan Puluh Sembilan Nama-nama Allah yang Indah itu adalah;
1. Ar-Rahman, Yang Maha Pemurah kepada seluruh makhluk-Nya
2. Ar-Rahim, Yang Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang beriman
3. AI-Malik, Yang Maha Kuasa atas alam semesta
4. Al-Quddus, Yang Maha Suci dari segala kekurangan
5. As-Salam, Yang Maha Sejahtera, Dia lah Yang mensejahterakan seluruh makhluk-makhluknya
6. Al-Mukmin, Yang memberikan (rasa) aman dan keamanan kepada seluruh makhluk
7. Al-Muhaimin, Yang Maha Memelihara
8. AI-Aziz, Yang Maha Perkasa
9. AI-Jabbar, Yang Maha Memaksa (kehendak-Nya tidak dapat diingkari)
10. AIMutakabbir, Yang Memiliki Kebesaran
11. AI-Khaliq, Yang Maha Mencipta
12. AI-Bari 'u, Yang Maha Melepaskan. Dzat yang dapat menjadikan suatu benda dari benda lain jenisnya dan menjaga keseimbangan dari segala sesuatu
13. AI-Mushawwir, Yang menciptakan rupa makhluk
14. AI-Ghaffar, Yang Maha Mengampuni segala kesalahan dan dosa makhluk-Nya
15. AI-Qahhar, Yang Maha Perkasa, mampu memaksa makhluknya untuk menjalankan kehendak-Nya
16. AI-Wahhab,Yang Maha Pemberi Karunia
17. Ar-Razzaq, Yang Maha Pemberi Rizki
18. Al-Fattah, Yang Maha Pembuka (pintu rahmat)
19. Al- 'Alim, Yang Maha Mengetahui segalanya.
20. AI-Qaabidh, Yang Maha Menyempitkan kenikmatan
21. Al-Baasith, Yang Maha Melapangkan rizki dan kemudahan
22. Al-Khaajidh, Yang Maha Merendahkan makhluknya
23. Al-Raji 'u, Yang Meninggikan martabat makhluknya
24. Al-Mu'izz, Yang Maha Memuliakan makhluknya
25. Al-Mudzill, Yang Maha Menghinakan makhluknya
26. As-Sami', Yang Maha Mendengar segala suara termasuk suara hati
27. AI-Bashir, Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam, Yang Maha Menetapkan
29. Al- 'Adl, Yang Maha Adil
30. Al-Lathif, Yang Maha Penyantun
31. Al-Khabir, Yang Maha Mengetahui segala rahasia
32. Al-Halim, Yang Maha Penyantun, lembut, tidak cepat menjatuhkan hukuman kepada hamba-Nya yang berdosa
33. AI- 'Adhim, Yang Maha Agung dari segalanya
34. Al-Ghafur, Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur, Yang Maha Pembalas jasa atas amal baik hamba-Nya
36. Al-Aliyy, Yang Maha Tinggi
37. Al-Kabiir, Yang MahaBesar
38. Al-Hajiidz, Yang Maha Menjaga
39. Al-Muqiit, Yang Maha Memelihara
40. AI-Hasiib, Yang Maha Pembuat Perhitungan
41. AI-Jalil, Yang Memiliki segala Keagungan
42. AI-Karim, Yang Maha Mulia
43. Ar-Raqiib, Yang Maha Mengawasi
44. Al-Mujib, Yang Maha Mengabulkan.
45. AI-Wasi'u, Yang Maha Luas
46. AI-Hakim,Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud, Yang Maha Pengasih
48. AI-Majid, Yang Maha Mulia
49. AI-Ba'its, Yang Maha Membangkitkan
50. As-Syahid, Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq, Yang Maha Benar
52. AI-Wakil, Yang Maha Memelihara
53. AI-Qawiiy, Yang Maha Kuat
54. AI-Matin, Yang Maha Kokoh
55. AI-Waliyy, Yang Maha Melindungi
56. AI-Hamid, Yang Maha Terpuji
57. AI-Muhshi, Yang Maha Menghitung dan mengetahui jumlah dan ukuran segala sesuatu
58. AI-Mubdiu, Yang Maha Memulai
59. AI-Mu'id, Yang Maha Mengembalikan kehidupan makhluk-Nya
60. AI-Muhyi, Yang Maha Menghidupkan
61. AI-Mumitu, Yang Maha Mematikan
62. AI-Hayyu, Yang Maha Hidup
63. AI-Qayyum, Yang Maha Mandiri
64. AI-Waajid, Yang Maha Menemukan apa yang dikehendaki
65. AI-Majid, Yang Maha Mulia
66. AI-Wahid, Yang Maha Esa/Tunggal
67. AI-Ahad, Yang Maha Esa
68. Ash-Shamad, Yang Maha Dibutuhkan
69. AI-Qadir, Yang Maha Kuasa
70. AI-Muqtadir, Yang Maha Berkuasa
71. AI-Muqaddim,Yang Maha Mendahulukan
72. AI-Muakkhir, Yang Maha Mengakhirkan
73. AI-Awwal, Yang Maha Permulaan
74. AI-Akhir, Yang Maha Akhir
75. Ad-Dzahir, Yang Maha Nyata
76. AI-Bathin, Yang Maha Ghaib
77. AI-Wali, Yang Maha Memerintah
78. AI-Muta 'aliy, Yang Maha Tinggi
79. AI-Barii,Yang Maha Derma
80. At-Tawwab, Yang Maha Menerima Taubat hamba-nya
81. AI-Muntaqim, Yang Maha Penyiksa
82. AI-'Afuww, Yang Maha Pemaaf
83. Ar-Rauf, Yang Maha Pengasih
84. Malikul Mulk, Yang Maha Merajai Kerajaan
85. Zul Jalali Wal Ikram, Yang Maha Memiliki kebesaran dan kemuliaan
86. AI-Muqsith, Yang Maha Adil
87. AI-Jami', Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy, Yang Maha Kaya
89. Al-Mughniy, Yang Maha Berkecukupan
90. Al-Mani', Yang Maha Mencegah
91. Ad-Dhaarr, Yang Maha Pemberi derita
92. An-Nafi 'u, Yang Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur" Yang Maha Bercahaya
94. AI-Haadi, Yang Maha Memeberi petunjuk
95. AI-Baadi', Yang Maha Pencipta
96. AI-Baaqi, Yang Maha Kekal
97. AI-Waarits, Yang Maha Pewaris
98. Ar-Rasyid, Yang Maha Pandai
99. As-Shabur, Yang Maha Sabar (Syamsul Rijal Hamid: 1999:33-37)
1. Ar-Rahman, Yang Maha Pemurah kepada seluruh makhluk-Nya
2. Ar-Rahim, Yang Maha Penyayang kepada hamba-Nya yang beriman
3. AI-Malik, Yang Maha Kuasa atas alam semesta
4. Al-Quddus, Yang Maha Suci dari segala kekurangan
5. As-Salam, Yang Maha Sejahtera, Dia lah Yang mensejahterakan seluruh makhluk-makhluknya
6. Al-Mukmin, Yang memberikan (rasa) aman dan keamanan kepada seluruh makhluk
7. Al-Muhaimin, Yang Maha Memelihara
8. AI-Aziz, Yang Maha Perkasa
9. AI-Jabbar, Yang Maha Memaksa (kehendak-Nya tidak dapat diingkari)
10. AIMutakabbir, Yang Memiliki Kebesaran
11. AI-Khaliq, Yang Maha Mencipta
12. AI-Bari 'u, Yang Maha Melepaskan. Dzat yang dapat menjadikan suatu benda dari benda lain jenisnya dan menjaga keseimbangan dari segala sesuatu
13. AI-Mushawwir, Yang menciptakan rupa makhluk
14. AI-Ghaffar, Yang Maha Mengampuni segala kesalahan dan dosa makhluk-Nya
15. AI-Qahhar, Yang Maha Perkasa, mampu memaksa makhluknya untuk menjalankan kehendak-Nya
16. AI-Wahhab,Yang Maha Pemberi Karunia
17. Ar-Razzaq, Yang Maha Pemberi Rizki
18. Al-Fattah, Yang Maha Pembuka (pintu rahmat)
19. Al- 'Alim, Yang Maha Mengetahui segalanya.
20. AI-Qaabidh, Yang Maha Menyempitkan kenikmatan
21. Al-Baasith, Yang Maha Melapangkan rizki dan kemudahan
22. Al-Khaajidh, Yang Maha Merendahkan makhluknya
23. Al-Raji 'u, Yang Meninggikan martabat makhluknya
24. Al-Mu'izz, Yang Maha Memuliakan makhluknya
25. Al-Mudzill, Yang Maha Menghinakan makhluknya
26. As-Sami', Yang Maha Mendengar segala suara termasuk suara hati
27. AI-Bashir, Yang Maha Melihat
28. Al-Hakam, Yang Maha Menetapkan
29. Al- 'Adl, Yang Maha Adil
30. Al-Lathif, Yang Maha Penyantun
31. Al-Khabir, Yang Maha Mengetahui segala rahasia
32. Al-Halim, Yang Maha Penyantun, lembut, tidak cepat menjatuhkan hukuman kepada hamba-Nya yang berdosa
33. AI- 'Adhim, Yang Maha Agung dari segalanya
34. Al-Ghafur, Yang Maha Pengampun
35. Asy-Syakur, Yang Maha Pembalas jasa atas amal baik hamba-Nya
36. Al-Aliyy, Yang Maha Tinggi
37. Al-Kabiir, Yang MahaBesar
38. Al-Hajiidz, Yang Maha Menjaga
39. Al-Muqiit, Yang Maha Memelihara
40. AI-Hasiib, Yang Maha Pembuat Perhitungan
41. AI-Jalil, Yang Memiliki segala Keagungan
42. AI-Karim, Yang Maha Mulia
43. Ar-Raqiib, Yang Maha Mengawasi
44. Al-Mujib, Yang Maha Mengabulkan.
45. AI-Wasi'u, Yang Maha Luas
46. AI-Hakim,Yang Maha Bijaksana
47. Al-Wadud, Yang Maha Pengasih
48. AI-Majid, Yang Maha Mulia
49. AI-Ba'its, Yang Maha Membangkitkan
50. As-Syahid, Yang Maha Menyaksikan
51. Al-Haqq, Yang Maha Benar
52. AI-Wakil, Yang Maha Memelihara
53. AI-Qawiiy, Yang Maha Kuat
54. AI-Matin, Yang Maha Kokoh
55. AI-Waliyy, Yang Maha Melindungi
56. AI-Hamid, Yang Maha Terpuji
57. AI-Muhshi, Yang Maha Menghitung dan mengetahui jumlah dan ukuran segala sesuatu
58. AI-Mubdiu, Yang Maha Memulai
59. AI-Mu'id, Yang Maha Mengembalikan kehidupan makhluk-Nya
60. AI-Muhyi, Yang Maha Menghidupkan
61. AI-Mumitu, Yang Maha Mematikan
62. AI-Hayyu, Yang Maha Hidup
63. AI-Qayyum, Yang Maha Mandiri
64. AI-Waajid, Yang Maha Menemukan apa yang dikehendaki
65. AI-Majid, Yang Maha Mulia
66. AI-Wahid, Yang Maha Esa/Tunggal
67. AI-Ahad, Yang Maha Esa
68. Ash-Shamad, Yang Maha Dibutuhkan
69. AI-Qadir, Yang Maha Kuasa
70. AI-Muqtadir, Yang Maha Berkuasa
71. AI-Muqaddim,Yang Maha Mendahulukan
72. AI-Muakkhir, Yang Maha Mengakhirkan
73. AI-Awwal, Yang Maha Permulaan
74. AI-Akhir, Yang Maha Akhir
75. Ad-Dzahir, Yang Maha Nyata
76. AI-Bathin, Yang Maha Ghaib
77. AI-Wali, Yang Maha Memerintah
78. AI-Muta 'aliy, Yang Maha Tinggi
79. AI-Barii,Yang Maha Derma
80. At-Tawwab, Yang Maha Menerima Taubat hamba-nya
81. AI-Muntaqim, Yang Maha Penyiksa
82. AI-'Afuww, Yang Maha Pemaaf
83. Ar-Rauf, Yang Maha Pengasih
84. Malikul Mulk, Yang Maha Merajai Kerajaan
85. Zul Jalali Wal Ikram, Yang Maha Memiliki kebesaran dan kemuliaan
86. AI-Muqsith, Yang Maha Adil
87. AI-Jami', Yang Maha Pengumpul
88. Al-Ghaniy, Yang Maha Kaya
89. Al-Mughniy, Yang Maha Berkecukupan
90. Al-Mani', Yang Maha Mencegah
91. Ad-Dhaarr, Yang Maha Pemberi derita
92. An-Nafi 'u, Yang Maha Pemberi Manfaat
93. An-Nur" Yang Maha Bercahaya
94. AI-Haadi, Yang Maha Memeberi petunjuk
95. AI-Baadi', Yang Maha Pencipta
96. AI-Baaqi, Yang Maha Kekal
97. AI-Waarits, Yang Maha Pewaris
98. Ar-Rasyid, Yang Maha Pandai
99. As-Shabur, Yang Maha Sabar (Syamsul Rijal Hamid: 1999:33-37)
Animisme
Animisme adalah kepercayaan yang mengajarkan bahwa tiap-tiap benda baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa memiliki roh. Roh ada yang baik dan ada pula yang jahat. Kepada roh yang baik senantiasa dijaga hubungan baiknya dan dihormati dengan cara senantiasa membuat roh-roh baik itu agar merasa senang yaitu dengan mengadakan dan memberikan sesajen sebagai makanannya dalam bentuk binatang, makanan, kembang dan lainnya agar roh-roh itu merasa senang. Roh nenek moyang juga merupakan roh yang dihormati dan ditakuti. Jika roh-roh itu merasa senang dipercayai dapat menyelamatkan hidupnya dan terhindar dari segala malapetaka. Oleh karena itu perbuatan yang menyebabkan roh-roh itu marah haruslah dijauhi.
Agama dinamisme
Agama dinamisme mengandung kepercayaan pada kekuatan ghaib yang misterius. Dalam faham ini ada benda-benda tertentu yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib yang berpengaruh pada kehidupan manusia sehari-hari. Kekuatan ghaib itu ada yang bersifat baik dan ada pula yang bersifat jahat. Benda yang dianggap mempunyai kekuatan ghaib yang bersifat baik disenangi dan dipakai dan bahkan dimakan agar orang yang memakai atau yang memakannya senantiasa dipelihara dan dilindungi
oleh kekuatan ghaib yang ada di dalammnya. Kekuatan ghaib itu disebut mana yang dalam bahasa Indonesia tuah atau sakti. Dalam masyarakat Indonesia ada orang yang masih menghargai barangbarang yang dianggap bertuah atau sakti misalnya keris, batu, cincin dan lain-lain yang apabila dipakai dipercayai akan terpelihara dari penyakit, kecelakaan, bencana dan lain-lain. Dengan demikian semakin banyak mana yang dimiliki oleh sebuah benda maka semakin jauh orang dari bahaya dan selamatlah dia
dalam hidupnya. Dan kehilangan mana berarti maut. Dan benda yang mempunyai kekuatan ghaib jahat ditakuti dan oleh karena itu dijauhi.
oleh kekuatan ghaib yang ada di dalammnya. Kekuatan ghaib itu disebut mana yang dalam bahasa Indonesia tuah atau sakti. Dalam masyarakat Indonesia ada orang yang masih menghargai barangbarang yang dianggap bertuah atau sakti misalnya keris, batu, cincin dan lain-lain yang apabila dipakai dipercayai akan terpelihara dari penyakit, kecelakaan, bencana dan lain-lain. Dengan demikian semakin banyak mana yang dimiliki oleh sebuah benda maka semakin jauh orang dari bahaya dan selamatlah dia
dalam hidupnya. Dan kehilangan mana berarti maut. Dan benda yang mempunyai kekuatan ghaib jahat ditakuti dan oleh karena itu dijauhi.
Metode Sekan
Berdasarkan keadaan yang terdapat pada Metode Regulafalsi, dilakukan modifikasi
terhadapnya. Metode modifikasi Regulafalsi ini discbut Metode Sekan, yang kerapkali
disebut juga Metode Interpolasi Linier.
Perbedaan utama antara Metode Sekan dengan Metode Regulafalsi serta Biseksi adalah bahwa pada Metode Sekan tldak dilakukan penjepitan Akar. Pada Metode Sekan mula-mula kita mengambil dua titik sembarang (X0,f(X0)) dan (X1,f(X1)) pada fungsi dengan interval [X0,X1] tidak harus menjepit Akar. Jadi dapat saja f(X0) dan f(X1) bertanda sama. Sama seperti pada Metode Regulafalsi, kita tarik garis lurus melalui kedua titik (X0,f(X0)), dan (X1,f(X1)) yang memotong sumbu x di titik (X2,0). Jadi sama seperti pada Metode Regulafalsi, nilai X2 adalah sama dengan
X1 -(X1-X0)* f(x1)/(f(X1)-f(X0))
Untuk melaksanaan iterasi berikutnya, kita lakukan pergesaran,yakni X0 X1, dan X1 X2, yakni harga X0 baru diisi (diganti) dengan harga X1 lama, sementara harga X1 baru diisi dengan harga X2. Demikianlah dilakukan iterasi seperti di atas, sampai tercapai batas maksimum maxits, ataupun sampai diperoleh toleransi _( X1-X2)/X1_ <= Xtot
Jadi kalau kita tinjau ke proses pelaksanaan Metode Sekan terhadap sebuah fungsi tertentu, maka akan diperoleh sebarisan X1, i =0, 1, .... , k, k+1, ... , yang mempunyai
hubungan rekurensi:
XJ+1 = xJ-(xJ-xJ-1)*f(xJ)/(f(xJ)-f(xJ-1)).
Bila iterasi kita hentikan setelah iterasi ke k maka Xk+1 merupakan Akar (pendekatan) dari fungsi.
terhadapnya. Metode modifikasi Regulafalsi ini discbut Metode Sekan, yang kerapkali
disebut juga Metode Interpolasi Linier.
Perbedaan utama antara Metode Sekan dengan Metode Regulafalsi serta Biseksi adalah bahwa pada Metode Sekan tldak dilakukan penjepitan Akar. Pada Metode Sekan mula-mula kita mengambil dua titik sembarang (X0,f(X0)) dan (X1,f(X1)) pada fungsi dengan interval [X0,X1] tidak harus menjepit Akar. Jadi dapat saja f(X0) dan f(X1) bertanda sama. Sama seperti pada Metode Regulafalsi, kita tarik garis lurus melalui kedua titik (X0,f(X0)), dan (X1,f(X1)) yang memotong sumbu x di titik (X2,0). Jadi sama seperti pada Metode Regulafalsi, nilai X2 adalah sama dengan
X1 -(X1-X0)* f(x1)/(f(X1)-f(X0))
Untuk melaksanaan iterasi berikutnya, kita lakukan pergesaran,yakni X0 X1, dan X1 X2, yakni harga X0 baru diisi (diganti) dengan harga X1 lama, sementara harga X1 baru diisi dengan harga X2. Demikianlah dilakukan iterasi seperti di atas, sampai tercapai batas maksimum maxits, ataupun sampai diperoleh toleransi _( X1-X2)/X1_ <= Xtot
Jadi kalau kita tinjau ke proses pelaksanaan Metode Sekan terhadap sebuah fungsi tertentu, maka akan diperoleh sebarisan X1, i =0, 1, .... , k, k+1, ... , yang mempunyai
hubungan rekurensi:
XJ+1 = xJ-(xJ-xJ-1)*f(xJ)/(f(xJ)-f(xJ-1)).
Bila iterasi kita hentikan setelah iterasi ke k maka Xk+1 merupakan Akar (pendekatan) dari fungsi.
Metode Regulafalsi
Salah satu alternatif lain untuk mempercepat perhitungan Akar adalah dengan pemakaian Metode Regulafalsi. Metode ini disebut juga Metode False Positions. Dalam Metode Regulafalsi ini, sama seperti Metode Biseksi, kita menentukan terlebih dahulu sebuah interval [X0'X1] yang memuat Akar. Akar kita jepit dengan interval bagian dari [Xo'X1] tersebut secara berulang-ulang. Dalam Metode ini, penentuan titik ujung interval baru X2 dilakukan dengan menarik garis lurus dari titik (X0' f(x0)) ke titik (Xl'f(X)).
Titik potong garis dengan sumbu X adalah titik X2.
Perpotongan dengan sumbu X adalah titik berabsis X2 dcngan ordinal y =O.
Jadi
(X2-X0)/(X1-X0)=-f(X0)/(f(X1)-F(X0)),
atau
X2 =(X0*f(X1)-X1 *f(X0)/(f(X1)-f(X0))
Rumus ini dapat pula kita tulis
X1 =X1-P*f(X1)·
dengan P =(X1-X0)/(f(X1)-f(X0)).
Perhitungan seterusnya adalah sama seperti pada Metode Biseksi.
Metode Regulafalsi mengandung suatu kelemahan. Di sini, lain dengan Metode
Biseksi, panjang interval penjepit [Xo,X1] yakni _X1-X1_ kebanyakan tidak dapat mendekati nol. Hal ini disebabkan kebanyakan fungsi mempunyai grafik yang cekung penuh atau cembung penuh di sekitar Akar. Karenanya hanya salah satu titik ujung interval, X0 atau X1 yang bergerak menjepit sementara titik ujung yang lain selalu tetap untuk seluruh iterasi.
Titik potong garis dengan sumbu X adalah titik X2.
Perpotongan dengan sumbu X adalah titik berabsis X2 dcngan ordinal y =O.
Jadi
(X2-X0)/(X1-X0)=-f(X0)/(f(X1)-F(X0)),
atau
X2 =(X0*f(X1)-X1 *f(X0)/(f(X1)-f(X0))
Rumus ini dapat pula kita tulis
X1 =X1-P*f(X1)·
dengan P =(X1-X0)/(f(X1)-f(X0)).
Perhitungan seterusnya adalah sama seperti pada Metode Biseksi.
Metode Regulafalsi mengandung suatu kelemahan. Di sini, lain dengan Metode
Biseksi, panjang interval penjepit [Xo,X1] yakni _X1-X1_ kebanyakan tidak dapat mendekati nol. Hal ini disebabkan kebanyakan fungsi mempunyai grafik yang cekung penuh atau cembung penuh di sekitar Akar. Karenanya hanya salah satu titik ujung interval, X0 atau X1 yang bergerak menjepit sementara titik ujung yang lain selalu tetap untuk seluruh iterasi.
Langganan:
Postingan (Atom)